Laporkan Penyalahgunaan

Cuaca Panas, Jaga Kesehatan Kulit dari Infeksi Jamur

 

Cuaca Panas, Jaga Kesehatan Kulit dari Infeksi Jamur

Akhir-akhir ini udara terasa sangat panas. Badan mudah gerah dan berkeringat. Kebiasaan menggunakan handsock dan manset ketika keluar rumah menimbulkan rasa yang kurang nyaman. Apalagi jika perekatnya sangat kuat. Mensiasatinya, aku pakai manset berbahan kain yang mudah menyerap.

Meskipun demikian, rasa gatal masih timbul. Terutama di bagian pergelangan tangan. Ada timbul bintik-bintik kecil berwarna merah, semakin digaruk, semakin menyebar. Sangat mengganggu beraktivitas sehari-hari.

Penyebab Jamur Kulit

Teman-teman apakah ada yang mengalami? Gejala yang beberapa hari yang lalu kualami tanda munculnya jamur kulit.

Dilansir dari berbagai sumber penyebab utamanya adalah cuaca panas yang akhir-akhir ini dialami di berbagai daerah Indonesia. Saking panasnya, udara gerah terasa di pagi hari. Orang-orang sangat mudah berkeringat. Berkingat rentan sekali terkena infeksi jamur kulit. Kulit yang berkeringat akan terasa lembab, mengeluarkan bau, mengundang bakteri pada kulit dan jamur kulit.

Penyebab jamur kulit lainnya adalah:

  1. Tidak menjaga kesehatan kulit
  2. Menggunakan handuk, sepatu, baju secara bersama-sama dan bergantian
  3. Membiarkan handuk menumpuk dalam kondisi basah
  4. Memakai pakaian yang tebal dan ketat di cuaca panas
  5. Tidak rutin mengganti kaos kaki, handsock atau manset
  6. Tidak rutin mengganti sprei, sarung bantal dan guling
  7. Bersinggungan atau berinteraksi dengan orang yang terinfeksi penyakit jamur kulit
  8. Badan mengalami obesitas atau kegemukan, sehingga banyak lipatan yang memungkinkan kuman berkembang dan kulit jadi lebih lembab.

Cara Mencegah, Mengatasi Infeksi Jamur

Cara Mencegah, Mengatasi Infeksi Jamur

Lalu bagaimana cara mencegah dan mengatasi Infeksi Jamur di cuaca panas seperti sekarang? Bisa lakukan langkah-langkah untuk menghindari faktor yang menjadi penyebab diatas.

Tentang keringat, gunakan pakaian yang longgar dan memiliki bahan yang mudah menyerap. Dengan begini sirkulasi udara mudah masuk. Sesering mungkin mengganti pakaian jika dirasa sudah tidak nyaman, dan usahakan mandi lebih sering dari biasanya.

Untuk mengatasi infeksi jamur, kamu dapat memeriksakan diri ke dokter kulit. Biasanya akan diberikan salep antijamur yang dioleskan setiap tiga jam sekali.

Kutu Air di Tangan

Risiko menggunakan handsock saat musim panas yang pernah aku alami bisa menyebabkan ruam kulit, gatal-gatal hingga kutu air ditangan. Sebaiknya gunakan yang berbahan kain yang menyerap keringat, dan longgar.

Eh, bukannya kutu air biasanya terjadi di sela-sela jari kaki ya? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari canesten.co.id, kutu air di tangan sama seperti kutu air pada bagian kaki. Penyebabnya, jamur yang secara medis disebut Tinea Manus. Secara umum risiko terkena kutu air ditangan meningkat karena lingkungan yang panas dan lembab seperti sekarang.

Tanda tanda awal Gejala Kutu Air pada Tangan

Tanda tanda awal Gejala Kutu Air pada Tangan

Setiap orang bisa saja mengalami tanda tanda berbeda saat terkena kutu air di tangan. Bahkan ada yang tanpa gejala, dan tidak terlihat langsung secara kasat mata.

Pada kasus tertentu telapak tangan akan terasa sangat kering, bersisik dan menebal, persis terkena kutu air di kaki.

Yang aku alami, bagian tangan yang tertutup handsock yang ketat, terasa gatal terdapat ruam merah, ada bintik-bintik kecil. Setelah  beraktivitas diluar rumah, ingin segera melepas handsock tersebut. Terasa lega. Namun rasa gatal, tidak hilang.

Untuk mengatasi kutu air di tangan, khusus di musim panas ini, aku gunakan pakaian yang memiliki kancing di bagian ujung lengan, agar tidak mudah keatas dan tidak perlu menggunakan manset untuk sementara.

Untuk pereda ruam, aku gunakan obat anti jamur berupa krim yang dioles setiap tiga jam sekali. Krim anti jamur ini mengandung Bifonazole 1%.

Menurutku sangat efektif, baru pemakaian selama satu minggu, bintik merah kecil mulai mengering. Dan akan kulanjutkan dioles rutin selama 2 minggu.

Penutup

Saat cuaca panas, sangat mudah berkeringat. Perlu tindakan preventif untuk menjaga kulit agar tidak terkena infeksi jamur. Sebaiknya hindari aktivitas di luar ruangan yang memicu semakin banyak keringat serta gunakan pakaian yang berbahan lembut, tidak ketat serta menyerap keringat. Jangan lupa sesering mungkin mengganti pakaian agar tetap terasa sejuk. Serta jangan meminjam atau meminjamkan barang pribadi kamu kepada orang lain. Bisa jadi media penularan infeksi jamur.

Semoga informasi ini bermanfaat!

 

Linda Puspita
Blogger dan Mom Influencer yang selalu beruntung saat mulai menulis. Menerima kerja sama, silahkan singgah di brilianamumtazia@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar