Apakah anda seorang ibu yang mempunyai anak menginjak remaja? Apakah sulit sekali memulai membicarakan tentang menstruasi pada anak perempuan? Di sini aku akan sharing bagaimana seni membicarakan sehat dan bersih saat menstruasi.
Taukah moms, ibu adalah orang pertama yang diharapkan memberikan edukasi tentang menstruasi. Sayangnya, sebagai ibu terkadang sangat sulit sekali memulai membuka pembicaraan, hal ini disebabkan oleh 4 faktor seperti yang telah diuraikan oleh Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.,Psikolog pada acara webinar sehat bersih saat menstruasi pada tanggal 27 Mei 2021 lalu.
Tabu
Membicarakan menstruasi dinilai tabu.
Bingung Memulai
Ibu bingung memulai membicarakan menstruasi dari mana
Kurang Pengetahuan
Kurang pengetahuan/ pengalaman untuk membicarakan menstruasi.
Remaja Ragu
Remaja ragu tentang kemampuan ibu untuk menjelaskan menstruasi
Nah, berangkat dari empat hal tersebut, sebagai seorang ibu kita menyadari bahwa pengetahuan tentang menstruasi ini sangat penting untuk anak remaja yang baru pertama mendapatkan menstruasi. Bagaimana cara ia menghadapinya. Apa yang harus ia lakukan. Apa saja yang boleh dan tidak boleh. Bagaimana mendampingi mentalnya sehingga siap jika mendapatkan menstruasi.
Dibutuhkan seni berbicara tentang menstruasi agar tujuan tersampaikan tanpa anak merasa malu, merasa terus dinasehati. Dan ibu juga menyampaikan dengan tanpa rasa ragu. Beginilah tipsnya:
Rubah mindset ibu bahwa membicarakn menstruasi tidak tabu
Hal yang pertama yang dapat dilakukan ibu adalah merubah mindsetnya bahwa membicarakan tentang menstruasi bukanlah hal tabu. Ini adalah hal penting untuk pengetahuan reproduksi anak. Lakukan pendekatan kepada anak. Ibu tidak perlu malu membuka diri.
Misalnya saja, ibu bisa memulai edukasi tentang ini sejak anak masih sangat kecil. ‘kan sering usia anak bertanya, “kenapa ibu tidak shalat?” aku merasa tidak perlu berbohong, saat seperti ini ibu sudah memulai membuka diri, dengan menjelaskan, “oh, ibu tidak shalat karena ibu sedang haid, saat haid perempuan tidak boleh shalat. Nanti kalau kamu besar, kamu juga akan mengalami haid.”
Saat itu, mungkin anak belum paham, namun terekam di memori kalau oh ibunya tidak shalat karena haid. Seiring waktu ia tumbuh menuju remaja, ia akan bertanya,” haid itu apa bunda?” nah saat inilah ibu menjelaskan kepada anak.
Lakukan berulang kali
Seperti pada poin pertama bahwa membicarakan tentang menstruasi haruslah sesuai dengan usia. Ini dilakukan berulang ulang, dan lebih inten pada masa awal pubertas.
Mengajak anak untuk sering mengobrol apa saja, juga membuat anak nyaman untuk menjadikan ibu sebagai teman curhatnya. Jadi manfaatkan waktu minimal satu jam perhari untuk sekedar mendengar keluhan si anak, sesekali ibu juga boleh cerita tentang masa lalu ketika ia remaja. Ini bisa ciptakan rasa nyaman.
Bersikap Positif
Pubertas adalah hal yang sensitive bagi remaja. Ibu lebih membantu jika bersikap positif terhadap sikap anak. Ingin tahu boleh, namun dengan cara introgasi terus menerus tentu membuat tidak nyaman. Ibu bisa mencari tahu dengan memancing agar anak terbuka dan cari waktu yang benar benar tepat memulainya.
Banyak bertanya dan berdiskusi dari hati ke hati
Ibu yang sering marah akan sulit untuk berdiskusi dari hati ke hati. Sang anak akan terbiasa menyembunyikan perasaannya, apa yang ia alami karena kekhawatiran jangan jangan kalau aku cerita malah kena marah nih. Jadi Bun, mari kita berusaha untuk menggontrol emosi agar ibu menjadi tempat ternyaman untuk sharing segalanya.
Menjelaskan Secara Konkrit
Ketika anak mendapatkan menstruasi yang pertama, barangkali membuat ia shock, terkejut, malu dan sebagainya. Sebaiknya bantu ia dengan menjelaskan secara konkrit apa yang harus dilakukan ketika mengalami menstruasi, agar bersih dan sehat seperti:
Berikan edukasi tentang pembalut
Sepertinya ini
hal yang mudah, namun banyak cerita yang beredar mereka tidak tau cara
menggunakan pembalut. Bahkan ada yang terbalik menggunakannya. berikanlah langkah konkrit cara menggunakan pembalut pada anak.
Kemudian, ajari anak mencuci bersih pembalut yang sudah dipakai, masukan ke kantong plastic kemudian buang ke tempat tertutup. Atau jika anak nyaman menggunakan pembalut cuci ulang, biasakan anak langsung mencuci pembalut setelah digunakan. Gantilah pembalut setiap 4 sd 5 jam digunakan. Terakhir, cuci tanagn menggunakan sabun di air yang mengalir setelah membersihkan pembalut.
Jaga kebersihan area kewanitaan saat menstruasi
Anak bisa menjaga area kewanitaan saat menstruasi dengan cara sering mengganti pembalut, membasuh dengan air yang mengalir memakai Betadine agar tetap bersih dan sehat. Sekedar info, bisa mendapatkannya di Betadine official.
Kesimpulan
Nah, moms itulah seni membicarakan menstruasi pada anak perempuan agar sehat dan bersih. Hal yang sulit jika kita tidak memulai pendekatan sedini mungkin. Menjadi mudah jika kita sudah menjadi tempat ternyaman untuk berbagi apapun. Intinya, yuk mulai dari sekarang, dan kurangi sikap otoriter serta marah marah. Anak anak sangat tidak nyaman, kita sebagai ibu sebenarnya juga tidak nyaman melakukan itu bukan?
13 komentar