Pernah menjadi anak kost? Jauh di perantauan pastinya mengisahkan cerita yang dapat dikenang suatu saat nanti. Kenangan itu akan akan terlihat indah, jika dapat mengelola keuangan dengan baik. Ya, kali tempat yang baru, tentu godaan untuk mengunjungi. Godaan untuk cicip-cicip kuliner setempat. Belum lagi biaya yang terduga. Jangan-jangan malah besar pasak daripada tiang. Belum tanggal transferan dari orang tua, biaya hidup di negeri orang kandas.
Semoga tidak ngalami ya! Nah, kekhawatiran ini pun terjadi kepada adik bungsuku yang lulus di Perguruan tinggi di Bukit Tinggi. Alhamdulillah sudah tatap muka dari 3 bulan yang lalu. Sebagai anak yang baru jauh dari orang tua dia mengalami sedikit ketakutan menyoal keuangan.
Takut kalau tidak dapat mengelola uang dengan baik. Takut kalau dia tidak dapat memegang uang lebih banyak. Takut dicuri gitu. Hahaha. Nah, dari ketakutan itu dia meminta untuk transfer uang perminggu. Aku iyakan. Biar belajar sambil jalan. Namun, lumayan juga sekali transfer kena charged 7500. Belum lagi kalau ada kebutuhan kuliah yang harus dipenuhi. Bisa seminggu transfer dua sampai tiga kali.
Lalu, seorang teman menyarankan untuk menggunakan Jenius, yaitu bank digital produk dari Bank BTPN. Kabarnya bank digital ini memberikan banyak kemudahan sehingga dapat mengelola keuangan dengan baik. Seperti biasa aku mulai searching tentang bank ini. Digital recordnya cukup baik, hanya saja beberapa menyebutkan kalau Jenius kurang aman sehingga banyak yang kebobolan. Benarkah? Simak yuk!
Apakah Jenius Aman?
Jika ditelaah kasus nasabah yang kebobolan, bisa disebabkan data diri tersebar. Yang dicuri informasi rahasianya oleh pelaku kejahatan siber. Jadi bank digital apapun akan memiliki peluang untuk dicuri.
Nasabah memang diminta untuk lebih waspada dan hati-hati terhadap modus apapun yang intinya berniat mengkorek data pribadi nasabah.
Pihak bank juga, meningkatkan keamanannya agar data nasabah tidak mudah diintip orang yang tidak bertanggung jawab.
Aku percayanya, Jenius sekarang telah melengkapi sistem keamanan berlapis yang dapat memastikan data dan transaksi nasabah aman.
Jadi, mewanti-wanti diri sendiri untuk tidak mudah terbujuk rayu para penjahat siber. Jika ada telpon yang mengarah ke sana blokir saja, karena petugas bank tidak pernah meminta data diri, PIN dan sebagainya melalui telpon.
Mereka pastinya jago membuat drama. Nah, kita harus jago juga membentengi diri. Jangan klik tautan, link Whatsapp, dan website yang tidak dikenal.
Kembali lagi ke adik kesayangan yang baru ngekos. Akhirnya memutuskan mendaftar di Aplikasi Jenius juga. Aplikasi ini bisa membantu mengatur keuangannya, ini alasannya:
Tidak Terlalu Banyak Menyimpan Uang Cash
Memang direncanakan kalau si adik agar tidak menyimpan uang cash terlalu banyak. Di rantau keamanannya cukup dikhawatirkan. Sesuai perkataannya takut dicuri. Dengan aplikasi ini, uang cash seperlunya saja. Jika kurang bisa tarik lagi. Selain itu memegang uang cash yang banyak juga menggoda untuk berbelanja.
Kirim uang lebih mudah
Serius ini. Jadi berapa kalipun dia meminta transfer dalam sebulan itu tidak masalah. Selagi uang yang dikirim ada. Hahaha. Dan sesuai harapan, ini bebas biaya transaksi hingga 25 kali dalam sebulan lho.
Tarik Tunai Free di manapun
Uhuuy, hemat kan ya. Jadi Jenius bisa tarik tunai di ATM manapun secara free tidak dikenakan Charged.
Aplikasi Mudah Digunakan
Aplikasi ini bisa mengatur keuangan. Limit harian berapa dan berapa dana yang disimpan bisa dirancang di sini.
Kesimpulan
Nah, itulah empat alasan mengelola keuangan anak kost dengan Jenius. Baik-baik di rantau, menuntut ilmu. Semoga bisa mewujudkan mimpi yang orang tua titipkan untukmu. Dan penting sekali untuk menjaga data diri dan menjadikan rahasia agar tidak mendapat kesulitan di kemudian hari. Salam, dari mantan anak kost!
16 komentar
Emang enaknya pakai Jenius ini bisa free transfer ke berbagai bank tanpa kena charge, jadinya irit ya.
Aman pula pakai autentifikasi berlapis, jadi ga bisa diakses
sembarang orang