Ketika disebut “keju” maka yang terbayang dibenakku pisang krispi dengan topping parutan keju dan cokelat. Rasanya bikin lumer di mulut. Menambah kelezatan makanan. Namun, tahukah bahwa keju ternyata dapat membantu berdiet lho.
Dengan catatan pilih keju yang benar-benar memiliki kandungan gizi lebih baik untuk tubuh. Bagaimana caranya ya? Kenali perbedaan keju berikut ini!
Dilansir dari delisari.com jika kamu sedang berdiet atau menjalani pola hidup sehat pilih keju Cheddar alami. Sesuai perpedaan keju berdasarkan pengolahannya terbagi menjadi keju cheddar alami dan olahan. Cheddar sendiri berasal dari nama asal usul keju ini yaitu desa Cheddar di Somerset, Inggris.
Perbedaan tersebut dapat dikenali dari tiga aspek yaitu, bahan baku, lama pembuatan dan tekstur.
Bahan Baku
Keju alami berbahan baku lebih sederhana, yaitu susu segar, garam, kultur dan enzim tanpa pengolahan lebih lanjut. Sedangkan keju olahan berbahan baku keju alami yang dicampur dengan tambahan bahan pengemulis, padatan susu, pengatur keasaman dan bahan pengawet kemudian mengalami pematangan atau maturation.
Perbedaan lainnya, pada keju alami kandungan garam lebih rendah sebaliknya kandungan garam pada keju olahan dua kali lipat dari keju alami. Ini yang membuat keju alami lebih bisa membantu kamu yang sedang diet.
Kandungan garam pada keju olahan dapat memberikan rasa kenyang palsu. Terasa sudah kenyang namun beberapa saat kemudian terasa lapar lagi. Nah, tentu porsi makan jadi banyak ya. Sebaliknya, keju olahan dapat memberikan efek kenyang yang baik untuk kesehatan kamu.
Lama Pembuatan
Keju cheddar alami memiliki proses pematangan yang lebih lama, sehingga menghasilkan varian rasa yang lebih banyak. Keju alami didiamkan tiga bulan sampai 24 bulan. Rasanya berbeda-beda. Semakin lama didiamkan, rasanya semakin menonjol.
Tekstur
Untuk tekstur keju menyesuaikan dengan lama pembuatan. Dilansir dari berbagai sumber, keju alami yang didiamkan 3-6 bulan punya tekstur segar, gurih dan lembut. Dalam pikiran saya, berbentuk slice yang cocok diletakkan di dua lembar roti. Keju yang berumur 18 bulan, memiliki tekstur agak kering, namun mudah meleleh jika gunakan untuk memasak atau memanggang.
Terakhir jika keju alami didiamkan 24 bulan, teksturnya akan kering, aroma fermentasi kuat. Kira-kira keju yang mana yang paling kamu suka?
Nah, setelah mengenali perbedaan keju. Sepertinya keju cheddar alami menjadi pilihan jika kamu sedang berdiet. Keju ini akan membantu menurunkan berat badan. Kok bisa?
Cara kerjanya, olahan susu kaya akan zat besi dan kalsium ini akan memberikan rasa kenyang sehingga kamu tidak suka makan berulang-ulang. Tepatnya tidak sering ngemil. Secara signifikan akan membantu diet kamu.
Selain itu, memiliki efek yang baik untuk kesehatan seperti, dapat mempengaruhi mood baik kamu, meningkatkan energi, dan mengatur gula darah agar tetap normal.
Bagaimana apakah kamu mau mencoba cheddar alami untuk menurunkan berat badan? Berikut ini ada beberapa referensi keju alami,
- Happy Valley cheddar block
- Cheddar Slice Burger
- Kerry Cheddar Cheese Powder
- Carbery Mild white natural cheddar cheese block
- Mild red natural cheddar cheese block
- Italian natural cheddar cheese block
Bagaimana cara
konsumsinya keju alami? Disesuaikan dengan kebutuhan, jangan terlalu
berlebihan. Diet berhasil dipengaruhi banyak faktor, penambahan keju pada
makanan adalah sifatnya membantu. Semua tergantung pada pola pikir, pola makan,
dan gaya hidup.Semoga mengenali perbedaan keju ini bermanfaat dan membantu diet kamu ya!
14 komentar
makanya aku juga kudu paham serba serbi keju ini.
aahh, makasi sharing-nya ya mbaa
Apalagi keju yang masa simpannya sudah lama. Jadi rasanya lebih mantap. Biasanya kami konsumsi keju untuk dimasak bareng pasta. Yummii~
Betul ya mbak Diet berhasil dipengaruhi banyak faktor, tergantung pada pola pikir, pola makan, dan gaya hidup tentunya
Keju bakalan jadi camilan favorit nih