Kenapa istri harus bahagia? Menurut pendapat Dhuha Hadiyansyah (2019) sebab jika sedang hamil yang merasakan luka adalah sang janin. Ketika ia terluka dalam mengasuh, rasa itu akan mengkristal membentuk kepribadian anak yang tidak diharapkan.
Kita tidak bisa menolak rasa sakit, namun bisa alihkan pikiran untuk melawan rasa sedih, rasa tertekan, rasa tidak bahagia. Karena depresi tidak saja merugikan diri sendiri, justru luka diwariskan ke anak-anak.
Kita butuh kejernihan pikiran, berbaik sangka pada Rabb. Tak apa sering mengeluh, tak apa sering curhat lewat doa-doa. Anggap saja itu ikhtiar agar tetap menjaga kewarasan.
Depresi
Ibu-ibu sharing yuk! Seberapa sering mengeluh? Melalui apa? Sering di medsos atau pada doa-doa? Sering mengeluh bisa saja menjadi indikasi sedang mengalami gejala depresi?
Di salah satu group media sosial yang memiliki anggota lebih dari 56 ribu, ibu-ibu saling cerita, tukar pikiran agar tetap menjaga kewarasan.
Secara garis besar masalah ibu-ibu muncul karena postpartum emergencies, yaitu kegawatdaruratan jiwa pasca melahirkan, ada pergolakan atau perubahan emosi pada diri si ibu. Jika tidak ditangani dengan benar akan berakibat fatal.
Depresi tak ubahnya seperti penyakit, yang mesti dicari obatnya. Sebenarnya obat yang paling sederhana adalah bercerita pada suami, keluarga atau sahabat. Sayangnya, tidak semua suami peka dan merespon dengan baik. Dan tidak semua ibu memiliki kemampuan bercerita. Bahkan ada yang memendam dengan rapi gejola tersebut.
Beberapa hari yang lalu, aku menulis di status WhatApps, tentang hal ini. Bahwa tantrum pasca menikah itu ada dan bahaya. Status ini menanggapi kejadian yang dialami seorang ibu di Brebes, diduga depresi, tega mencelakai ketiga anaknya.
Status itu, bermaksud memberi info penting, bahwa bisa saja tantrum pasca menikah dan depresi ini terjadi di sekitar kita. Tepatnya status itu menyentil pasanganku sendiri agar lebih care. Depresi bukan sengaja dibuat-buat. Ini ada. Namun, yah! status itu tidak ia baca. Apakah rata-rata bapak-bapak tidak suka baca status istrinya?
Setidaknya aku tahu respon ibu-ibu di circleku. Rata-rata DM seolah memberikan virtual huge, dan berkata,” aku juga mengalami depresi!” Hanya barang kali tinggkat tertekannya berbeda.
Ceritaku, Apakah Aku Pernah Depresi?
Masih lekat dalam ingatanku, dada terasa meletup-letup. Sesak! Menangis sendiri. Tidak tahu sebabnya. Tepat setelah anak keduaku beberapa tahun yang lalu lahir.
Pasca lahiran, aku menghabiskan waktu di rumah. Dimulai dengan drama jam tidur baby yang tidak menentu dan mengganggu jam tidurku. Lalu, larangan aku tidak boleh makan makanan ini dan itu. Di setiap hari makan dengan menu yang sama. Ditambah kunjungan teman teman yang menitipkan rasa sedih dalam hati.
Misalnya begini,” lho, kamu kok cuci baju sendiri, nanti air susunya kering. Aku lho kalau lahiran apa-apa suamiku yang kerjakan.”
Sejak, perkataan itu dilontarkan ada rasa iba di dalam hati. Aku berfikir, suamiku tidak sayang karena apa-apa kukerjakan sendiri. Rasa syukur hilang, yang ada rasa protes kenapa suamiku tidak seperti suami mereka?
Rasa tertekan semakin bertambah, tak kala anak pertama tantrum. Aku merasa menjadi ibu yang gagal. Aku tidak bisa mengontrol emosi. Aku merasa bukan ibu yang baik.
Ditambah lagi ketika mencoba sharing dengan pasangan, responnya tidak begitu indah, ”kapan sih bunda tidak mengeluh?” Mungkin suami bosan mendengar hampir setiap hari aku mengeluh. Sebenarnya, yang kubutuhkan, dia mendengarkanku. Itu cukup!
Sejak saat itu, aku coba nikmati sendiri kondisi ini. Ketika anak menangis, aku ikut nangis. Pernah terpikir untuk pergi jauh. Sendiri tidak melakukan apapun. Namun, melihat kedua anak, aku meminta maaf pada diri sendiri, dan meminta pada Allah agar aku lebih baik.
Aku perbanyak curhat dalam doa. Sering memutar ceramah bertema motivasi. Serta mencoba mendekatkan jarak antara aku dan Rabbku, dengan berusaha shalat tepat waktu. Banyak pengaruhnya, terasa lebih tenang dan ikhlas.
Akhirnya aku menemukan petualangan seru dalam mengatasi depresi. Bagaimana cara mengatasi depresi? Salah satunya adalah alihkan pikiran dengan produktif bersama ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400).
Alihkan Pikiran?
Aku mencoba alihkan pikiran saat depresi. Seperti anak kecil yang sedang tantrum, cara ini berhasil menghilangkan rasa tertekan dan membuat hati lebih tenang.
Bagaimana cara mengalihkan pikiran? Salah satunya dengan menulis. Ketika aku menulis, maka aku akan lebih fokus, mencari ide, membaca referensi yang akan aku tulis, fokus mengembangkan kalimat. Fokus oprek tulisan. Makin ke sini aku fokus memikirkan deadline.
Nah, saat itu pikiran sedih lainnya benar-benar teralihkan. Aku tidak sempat lagi memikirkan omongan orang tentang ketidakberuntunganku. Aku tidak lagi punya waktu untuk berfikir tentang seandainya. Aku juga bebas dari penjara pikiran sendiri bahwa aku bukan ibu yang baik.
Setidaknya dengan menulis, aku bisa menerapi masalahku sendiri. Menasehati diri sendiri. Salah satunya seperti pada tulisan, tips menjadi istri yang selalu bahagia tulisan ini muncul atas kesulitan yang kuhadapi menjadi istri, dibalik itu ada keinginan gemilang agar selalu bahagia.
Sesederhana itu ternyata, mengalihkan pikiran buruk dengan produktif menulis, produktif berkarya. Ada rasa bahagia tak kala berhasil merampungkan satu tulisan.
Sekarang aku fokus mengembangkan dua blog. Blog pendidikan, Halamansekolah.com dan blog pribadi dengan niche lifestyle lindapuspita.com Betapa dibalik pengalaman pengalihan depresi, Allah hadiahi kemampuan menulis yang mengingatkan bahwa aku sebenarnya istimewa.
So, yuk alihkan penjara dalam pikiran kita. Buat diri sendiri bahagia. Dengan menulis, kita punya ruang sendiri, sejenak menepi dari aktivitas yang monoton. Punya circle yang produktif. Dukungan positif yang mengalir satu sama lain. Bonusnya, ibu-ibu punya penghasilan sendiri.
Produktif Bersama Laptop Zenbook 14X OLED (UX5400)
Ibu-ibu aku bisikin senjata produktif dalam menulis adalah konsisten dan punya laptop yang mendukung. Gak lucu ketika semangat-semangatnya menulis, laptop ngelag dan loading lama. Keburu anak-anak terbangun. Gagal dong ibu menulis.
Aku masih setia pakai laptop ASUS. Kuat, handal dan bisa dijagokan. Hanya saja, karena tidak sengaja ditarik anakku, bagian windownya ada yang patah. Tapi tetap bisa digunakan.
Menjadi impian punya ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400). Produk terbaru dengan fitur yang bikin ibu-ibu makin produktif. Desainnya sengaja dirancang ringkas dan ringan. Dengan layar OLED 14-inci dan dilengkapi ScreenPad™ 2.0. Zenbook 14X OLED (UX5400) bikin betah beraktivitas di depan laptop. Termasuk aku yang berkaca mata, layarnya diklaim tidak mengganggu penglihatan karena low blue light.
Keunggulan laptop ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)
Sudah terbayang benefitnya punya laptop ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)? Agar makin semangat menulis dan mengalihkan pikiran sehingga tidak depresi yuk kepoin keunggulannya:
Desain Ringkas dan Ringan
Keunggulan yang pertama, Zenbook 14X OLED (UX5400) didesain ringkas dan ringan. Tidak seberat minyak goreng 2 liter kok. Ringan banget hanya berbobot 1,4kg dan tebal hanya 16,9mm sehingga memudahkan untuk dibawa kemana-mana. Dibawa saat menunggu anak sekolah juga oke.
Layanya 14-inci, namun memiliki dimensi bodi sekelas laptop 13-inci. ASUS memperkenalkan teknologi NanoEdge Display yang memungkinkan bezel layar Zenbook 14X OLED (UX5400) dihadirkan sangat tipis yaitu hanya 3mm saja.
Lolos Uji Ketahanan Berstandar
Sudah tersetting di pikiran customer ASUS bahwa setiap produknya tahan lama dan kuat. Begitu juga dengan laptop ultra-portable ini telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar US Military Grade (MIL-STD 810H).
Kabar baik untuk ibu-ibu, karena rentan laptop yang menjadi handalannya tertarik anak, terinjak karena laptop ini telah lolos di beberapa pengujian ekstrem seperti adalah tes jatuh, tes getaran, hingga tes operasional pada lingkungan ekstrem.
Didesain Nyaman Sesuai Keinginan Produktivitas Kerja
Zenbook 14X OLED (UX5400) didesain nyaman sesuai keinginan. Dengan engsel Ergolift memungkinkan dapat dibuka hingga 180⁰, dengan bodi utama yang sedikit terangkat dapat membuat posisi mengetik menjadi lebih nyaman.
Cocok sekali untuk blogger, atau pelaku konten creator yang membutuhkan waktu lama di depan laptop. Inovatif ini dapat mengurangi ketidaknyamanan di depan laptop terlalu lama.
Berteknologi ASUS OLED
Keunggulan yang membuat Zenbook 14X OLED (UX5400) perlu dimiliki adalah menggunakan layar berteknologi ASUS OLED. Dengan layar ini, laptop memiliki low blue-light anti-flicker dari TÃœV Rheinland.
Manfaatnya tidak membuat mata lelah dan juga low blue light. Seperti kita tahu sinar blue light yang dihasilkan dari layar laptop memiliki efek mempercepat penuaan dini. Kabar gembira nih untuk ibu-ibu yang healing di depan laptop namun khawatir dengan bahaya blue light.
Selain itu layar ASUS OLED menjanjikan kualitas visual terbaik dengan akurasi warna yang tinggi. Sehingga betah berlama lama di depan laptop.
Memiliki Fitur ScreenPad™ 2.0
Zenbook 14X OLED (UX5400) unggul dari laptop premium yang lain karena memiliki Fitur ScreenPad™ 2.0, layar sentuh yang memberikan banyak fitur dan manfaat untuk lebih produktif. Melakukan multitasking seperti menulis, membuat konten, menjalankan bisnis dan juga work from home.
Konektivitas Lengkap
Menulis sekaligus penyembuhan depresi memerlukan konektivitas lengkap. Kemudahan dalam menyambungkan jaringan komputer dan internet akan meningkatkan produktivitasnya dalam berkarya.
Hardware Modern
Laptop modern ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics. Ini keunggulan yang dapat mendukung kebutuhan sehari-hari dalam mengerjakan multitasking.
Bagiku sebagai penulis dan content creator memiliki laptop ini adalah wishlist. Chip Intel® Iris Xe Graphics sangat mendukung dalam pemrosesan grafis ekstra.
Fitur ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) yang hadir dengan tiga mode performa bisa dipilih sesuai kebutuhan. Ada Performance Mode, Balance Mode, dan Whisper Mode. Untuk hasil yang lebih maksimal dan perfoma lebih kencang, yang dibutuhkan adalah Performance Mode, prosesor dapat dipacu dayanya hingga 40W.
Lebih lanjut, dengan pemakaian lama, Zenbook 14X OLED (UX5400) juga memiliki baterai berkapasitas lebih besar, yaitu 63Whr, dengan daya tahan baterai yang lebih panjang.
Menariknya, mengisi baterai hingga 50% hanya butuh waktu 30 menit. Wishlist banget ‘kan memiliki laptop ini?
Kesimpulan
Nah, itulah sebuah cerita bagaimana menulis dapat mengalihkan pikiran. Tak apa menepi sejenak memberi ruang untuk memberikan waktu pada diri memaklumi keadaan. Lambat laun secara konsisten akan terlihat bahwa engkau bisa bahagia. Bahwa engkau memiliki kemampuan yang istimewa.
Bersama Laptop Zenbook 14X OLED (UX5400), semoga makin produktif dan bahagia. Bukankah rasa bahagia akan menjaga anak-anak? Atau menjaga anak anak akan menimbulkan rasa bahagia? Entahlah, yang jelas dengan menulis pikiran lebih segar, merampungkan tulisan ini saja membuat hati tenang dan berbunga.
Btw, masih penasaran mengalihkan pikiran dengan menulis bisa atasi depresi? Masih ingat 'kan dengan Mommy ASF penulis layang putus? Nah, beliau adalah salah satu contoh perempuan yang alihkan pikiran dengan menulis based on true story'. Kalau akhirnya viral dan diangkat menjadi sebuah film itu hanya bonus dari mengatasi kewarasannya.
Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition bersama bairuindra.com
39 komentar
ASUS nih emang bandel juga lho ga gampang ngambek jadi enak buat diajak kerja, kaya punyaku yang hilang dulu duh jadi nyesek inget kejadian itu